Sabtu, 19 Desember 2009

ATAXIA, penyakit apa itu ??


= Artikel dibawah ini dikutip dari beberapa web yang ada, gue gabung disini biar ga susah nyari =




(indonesiaindonesia.com)
Ataksia sering muncul ketika bagian dari sistem saraf yang mengendalikan gerakan mengalami kerusakan. Penderita ataksia mengalami kegagalan kontrol otot pada tangan dan kaki mereka, sehingga menghasilkan kurangnya keseimbangan dan koordinasi atau gangguan gait (Glucosamine/chondroitin Arthritis Intervention Trial).

Ataksia Friedreich merupakan penyakit menurun yang menyebabkan kerusakan progresif terhadap sistem saraf sehingga menyebabkan gangguan gait dan masalah berbicara sampai penyakit jantung. Penyakit ini dinamakan seperti dokter Nicholaus Friedreich, yang pertama kali mendeskripsikan kondisi tersebut pada tahun 1980.

Ataksia yang merupakan gangguan koordinasi seperti kikuk atau gerakan canggung dan tidak kokoh, muncul pada banyak penyakit dan kondisi.

Ataksia Friedreich disebabkan kemunduran jaringan saraf pada urat saraf tulang belakang (spinal cord) dan saraf yang mengendalikan gerakan otot pada lengan dan kaki. Urat saraf menjadi tipis dan sel-sel saraf kehilangan serabut myelin.

Ataksia Friedriech, meskipun jarang merupakan ataksia yang paling sering diturunkan dan terjadi pada wanita dan pria dengan risiko yang sama.
PENYEBAB

Sebagian besar gangguan yang menghasilkan ataksia menyebabkan bagian dari otak yang disebut serebelum (otak kecil) memburuk atau atrofi. Kadang urat saraf tulang belakang (spinal cord) juga terpengaruh. Degenerasi serebelar dan spinosereberal digunakan untuk mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada sistem saraf manusia, namun bukan diagnosa yang spesifik. Degenerasi serebelar dan spinosereberal memiliki banyak penyebab.
GEJALA

Gejala dan waktu onset tergantung dari tipe ataksia. Bahkan terdapat banyak variasi dalam keluarga yang sama dengan tipe ataksia yang sama. Kelainan resesif umumnya menyebabkan gejala yang dimulai sejak masa kanak-kanak dibandingkan dewasa.

Bagaimanapun, dalam tahun-tahun terakhir, sejak tes genetik tersedia, diketahui ataksia Friedreich mulai terjadi saat dewasa pada beberapa kasus. Ataksia dominan sering muncul pada umur 20 tahun sampai 30 tahun atau bahkan lebih tua lagi. Kadang individu dapat tidak menunjukkan gejala sampai usia 60 tahun.

Biasanya keseimbangan dan koordinasi yang dipengaruhi pertama kali. Tidak adanya koordinasi tangan, lengan dan kaki dan kemampuan berbicara adalah gejala umum lainnya. Berjalan menjadi semakin sulit dan ditandai oleh berjalan dengan menempatkan kaki semakin jauh untuk mengimbangi keseimbangan yang buruk.

Gangguan koordinasi lengan dan tangan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan kontrol gerak yang baik seperti menulis dan memakan. Gerakan mata yang lambat dapat dilihat pada beberapa bentuk ataksia. Seiring berjalannya waktu, ataksia dapat mempengaruhi kemampuan berbicara & menelan.

Ataksia yang diwariskan merupakan kelainan degeneratif yang berkembang selama beberapa tahun. Seberapa parah dan kemungkinan berujung pada kematian tergantung tipe ataksia, usia dimulainya gejala dan faktor lain hanya sedikit dipahami saat ini. Komplikasi saluran pernapasan dapat menjadi fatal pada orang yang �bed bound� atau memiliki masalah menelan yang parah.
DIAGNOSA

Diagnosa ataksia Friedreich dilakukan berdasarkan pemeriksaan klinis termasuk riwayat medis dan melalui pemeriksaan fisik. Tes yang dilakukan meliputi:

* Elektromiogram (EMG), yang mengukur aktivitas elektrik sel-sel otot.
* Studi pengantaran saraf, yang mengukur kecepatan saraf meneruskan rangsangan.
* Elektrokardiogram (EKG), yang memberikan hasil grafik aktivitas elektrik atau pola denyut jantung
* Ekokardiogram, yang merekam posisi dan gerakan otot jantung.
* Magnetic Resonance Imaging (MRI) atau scan computed tomography (CT) scan, yang menyediakan gambar otak dan urat saraf tulang belakang.
* Ketukan tulang belakang (spinal tap) untuk mengevaluasi cairan serebrospinal.
* Tes darah dan urin untuk mengetahui naiknya kadar glukosa.
* Tes genetik untuk mengidentifikasi gen yang dipengaruhi.

PENGOBATAN

Seiring dengan banyaknya penyakit degeneratif pada sistem saraf, tidak ada obat atau pengobatan yang efektif untuk Ataksia Friedriech. Bagaimana pun, banyak gejala dan komplikasi yang dapat diobati untuk membantu pasien mempertahankan fungsi optimal selama mungkin. Diabetes, jika ada, dapat diobati dengan diet dan obat seperti insulin dan beberapa penyakit jantung juga dapat diobati dengan obat.

Masalah orthopedi seperti deformitis kaki dan skoliosis dapat diatasi dengan alat penguat atau operasi. Terapi fisik dapat memperlama penggunaan lengan dan kaki. Peneliti berharap kemajuan dalam memahami genetik ataksia Friedriech dapat menjadi pemecahan dalam pengobatan.
PENCEGAHAN

Penyakit yang diturunkan secara genetik ini tidak dapat dicegah. Namun, saat ini banyak penelitian yang sedang dilakukan untuk memahami penyakit ini lebih lanjut.







ATAKSIA-TELANGIEKTASIA



Ataksia-telangiektasia adalah suatu penyakit keturunan yang menyerang

sistem kekebalan dan sistem saraf.



Kelainan pada serebelum (bagian otak yang mengendalikan koordinasi)

menyebabkan pergerakan yang tidak terkoordinasi (ataksia).

Kelainan pergerakan biasanya timbul ketika anak sudah mulai berjalan,

tetapi bisa juga baru muncul pada usia 4 tahun.

Anak tidak dapat berbicara dengan jelas, otot-ototnya lemah dan kadang

terjadi keterbelakangan mental.



Telangiektasi adalah suatu keadaan dimana terjadi pelebaran kapiler

(pembuluh darah yang sangat kecil) di kulit dan mata.

Telangiektasi terjadi pada usia 1-6 tahun, biasanya paling jelas

terlihat di mata, telinga, bagian pinggir hidung dan lengan.



Sering terjadi pneumonia, infeksi bronkus dan infeksi sinus yang bisa

menyebakan kelainan paru-paru menahun.

Kelainan pada sistem endokrin bisa menyebabkan ukuran buah zakar yang

kecil, kemandulan dan diabetes.

Banyak anak-anak yang menderita kanker, terutama leukemia, kanker otak

dan kanker lambung.



Antibiotik dan suntikan atau infus immunoglobulin bisa membantu

mencegah infeksi tetapi tidak dapat mengatasi kelaianan saraf.

Ataksia-telangiektasia biasanya berkembang menjadi kelemahan otot yang

semakin memburuk, kelumpuhan, demensia dan kematian.


Ataksia

Ataksia adalah penyakit penyusutan serebelum (otak kecil). Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh.

Penyebab

Penularan ataksia terjadi secara genetik, yang berarti ataksia terjadi karena kecacatan di gen tertentu dan telah ada sejak lahir.
Ataksia ada beberapa macam dan sekitar 30 mutasi gen berbeda telah ditemukan. Salah satu cacat gen yang umum adalah pengembangan CAG tiga kali lipat. Pada kasus ataksia I, gen itu adalah SCA1 (SCA= Spinocerebellar Ataxia), ditemukan pada kromosom 6. Kandungan protein gen tersebut - disebut ataxin-1 - mempunyai ukuran berbeda-beda, tergantung dari ukuran CAG yang berkembang tiga kali lipat.
Homolog dari ataxin-1 manusia telah ditemukan pada tikus, hanya saja pada tikus ditemukan pada kromosom 13, bukan kromosom 6. Kandungan kedua protein hampir sama, hanya saja pada tikus, sistem poly-glutamine (dikodekan oleh pengembangan CAG) tidak ada, menunjukkan bahwa sistem poly-glutamine tidak berpengaruh penting bagi tikus.
Pewarisan ataksia dikelompokkan berdasarkan jenis penurunannya dan gen yang menyebabkan atau lokus kromosom. Pewarisan ataksia dapat diturunkan melalui autosom dominan, autosom resesif, atau silang.
• Banyak tipe ataksia yang disebabkan autosom dominan sekarang diketahui gen mana yang menyimpan informasi tersebut.
Ada 5 tipe ataksia yang disebabkan autosom resesif: ataksia Friedrech, ataksia-telangiectasia, ataksia dengan kekurangan vitamin E, ataksia dengan okulomotor apraksia (http://en.wikipedia.org/wiki/User:White_bruiser)


Jumat, 20 November 2009

Refisi Analisa Rasio Laporan Keuangan PT. Bank Bumiputra Indonesia Tbk.


PT. BANK BUMIPUTERA INDONESIA Tbk.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
TAHUN 2005, 2006, 2007, 2008 & 2009












Rasio
Tahun (%)
2005
2006
2007
2008
2009
1. LIKUIDITAS










a. Current Ratio
103,56
109,32
106,24
102,78
101,67
b. Quick Ratio
103,56
109,32
106,24
102,78
101,67
c. Cash Ratio
11,13
11,62
12,18
11,39
13,46
d. Working Capital to Total Assets Ratio
3,32
1,69
5,65
2,54
1,55












2. SOLVABILITAS (LEVERAGE RATIO)










a. Total Debt to Equity Ratio
1.387,89
754,22
948,92
1.059,71
1278,58
b. Total Debt to Total Assets Ratio
93,28
88,29
90,47
91,38
92,75












3. AKTIVITAS










a. Total Assets Turnover Ratio
-
-
-
-
-
b. Receivable Turnover Ratio
-
-
-
-
-
c. Inventory Turnover Ratio
-
-
-
-
-
d. Working Capital Turnover Ratio
-
-
-
-
-












4. PROFITABILITAS










a. Gross Profit Margin Ratio
-
-
-
-
-
b. Operating Income Ratio
-
-
-
-
-
c. Operating Ratio
-
-
-
-
-
d. Net Profit Margin Ratio
-
-
-
-
-


















ANALISA LAPORAN KEUANGAN SECARA KOMPREHENSIF


1. LIKUIDITAS
a. Current Ratio

Current ratio PT. BANK BUMIPUTERA INDONESIA Tbk. pada tahun 2005 menunjukkan angka 103,56% yang artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,03 aktiva lancar. Pada tahun 2006 meningkat menjadi 109,32% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,09 aktiva lancar. Pada tahun 2007 current rasio ini menurun menjadi sebesar 106,24% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,06 aktiva lancar. Pada tahun 2008 current rasio ini menurun menjadi sebesar 102,78% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,03 aktiva lancar. Pada tahun 2009 current rasio ini menurun menjadi sebesar 101,67% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,02 aktiva lancar.


Current ratio PT. BANK BUMIPUTERA INDONESIA Tbk. dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 juga mengalami peningkatan dan penurunan, namun kinerja perusahaan di tahun 2007 dan 2009 cukup baik karena angka rasio tersebut sudah mencapai angka 100%


b. Quick Ratio
Quick ratio PT. BANK BUMIPUTERA INDONESIA Tbk. pada tahun 2005 menunjukkan angka 103,56% yang artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,04 aktiva lancar berupa kas, bank dan piutang. Pada tahun 2006 meningkat menjadi 109,32% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,09 aktiva lancar. Pada tahun 2007 rasio ini menurun menjadi sebesar 106,24% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,06 aktiva lancar. Pada tahun 2008 rasio ini menurun menjadi sebesar 102,78% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,03 aktiva lancar. Pada tahun 2009 rasio ini menurun menjadi sebesar 101,67% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,02 aktiva lancar.




Quick ratio PT. BANK BUMIPUTERA INDONESIA Tbk. dari tahun 2005 sampai 2006 mengalami peningkatan.dan tahun 2007 sampai dengan 2009 mengalami penurunan namun kinerja keuangan perusahaan cukup baik karena aktiva lancar berupa kas, bank dan piutang dapat menjamin hutang lancar hal ini dapat dilihat angka rasio yang berada di atas 100%


c. Cash Ratio
Cash ratio PT. BANK BUMIPUTERA INDONESIA Tbk. pada tahun 2005 menunjukkan angka 11,13% yang artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,11 aktiva lancar berupa kas, bank, deposito. Pada tahun 2006 meningkat menjadi 11,62% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,11 aktiva lancar berupa kas dan bank. Pada tahun 2007 meningkat menjadi 12,18% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,12 aktiva lancar berupa kas dan bank Pada tahun 2008 rasio ini menurun menjadi 11,39% artinya setiap Rp 1 kewajiban lancar akan dijamin oleh Rp 0,11 aktiva lancar berupa kas, bank dan deposito. Pada tahun 2009 rasio ini meningkat menjadi 13,46% artinya setiap Rp 1 kewajiban lancar akan dijamin oleh Rp 0,14 aktiva lancar berupa kas, bank dan deposito.




Cash ratio PT. BANK BUMIPUTERA INDONESIA Tbk. Pada tahun 2006 mengalami peningkatan dan penurunan. kinerja perusahaan juga kurang baik karena perusahaan belum mampu memaksimalkan aktiva lancar berupa kas,bank, dan deposito hal ini dapat dilihat angka rasio yang sangat rendah di bawah 100%.


d. Working Capital to Total Assets Ratio
Working capital to total assets ratio PT. BANK BUMIPUTERA INDONESIA Tbk. tahun 2005 menunjukkan angka 3,32% artinya perusahaan memiliki modal kerja kotor 3,32% dari jumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Tahun 2006 mengalami penurunan menjadi 1,69% artinya perusahaan memiliki modal kerja kotor 1,69% dari jumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Tahun 2007 meningkat menjadi 5,65% artinya perusahaan memiliki modal kerja kotor 5,65)% dari aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Tahun 2008 menurun menjadi 2,54% artinya perusahaan memiliki modal kerja kotor 2,54% dari aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Tahun 2009 menurun menjadi 1,55% artinya perusahaan memiliki modal kerja kotor 1,55% dari aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.

Working capital to total assets ratio PT. BANK BUMIPUTERA INDONESIA Tbk. mengalami penurunan pada tahun 2006 dan peningkatan dari tahun 2007. Kinerja perusahaan masih kurang baik karena perusahaan memiliki modal kerja kurang dari 50% berasal dari aktiva perusahaan sendiri bukan dari pinjaman modal luar.

 2. SOLVABILITAS ( LEVERAGE RATIO)
a. Total Debt to Equity Ratio

Total debt to equity ratio PT. BANK BUMIPUTERA INDONESIA Tbk. tahun 2005 menunjukkan angka 1.387,89% artinya jumlah kewajiban 1.387,89% dari kekayaan bersih. Tahun 2006 rasio ini menurun menjadi 754,22% artinya jumlah kewajiban 754,22% dari kekayaan bersih. Tahun 2007 rasio ini meningkat menjadi 948,92% artinya jumlah kewajiban 948,92% dari kekayaan bersih. Tahun 2008 rasio ini kembali meningkat menjadi 1.059,71% artinya jumlah kewajiban 1.059,71% dari kekayaan bersih. Tahun 2009 rasio ini menurun menjadi 1278,58% artinya jumlah kewajiban 1278,58% dari kekayaan bersih.

Kinerja keuangan PT BANK EKSEKUTIF INTERNATIONAL Tbk dilihat dari total debt to equity ratio selama tahun 2005 sampai tahun 2009 dinilai kurang baik karena jumlah kekayaan bersih jauh lebih kecil dari jumlah kewajiban yang dimiliki.


b. Total Debt to Total Assets Ratio
Total debt to total capital ratio PT. BANK BUMIPUTERA INDONESIA Tbk. tahun 2005 menunjukkan angka 93,28% artinya jumlah kewajiban perusahaan 93,28% jika dibandingkan dengan jumlah aktiva. Tahun 2006 rasio ini menurun menjadi 88,29% artinya jumlah kewajiban perusahaan 88,29% jika dibandingkan dengan jumlah aktiva.Tahun 2007 rasio ini meningkat menjadi 90,47% artinya jumlah kewajiban perusahaan 90,47% jika dibandingkan dengan jumlah aktiva. Tahun 2008 rasio ini meningkat menjadi 91,38% artinya jumlah kewajiban perusahaan 91,38% jika dibandingkan dengan jumlah aktiva. Pada tahun 2009 kembali meningkat sebesar 92,75% artinya jumlah kewajiban perusahaan 92,75% jika dibandingkan dengan jumlah aktiva


Kinerja keuangan PT. BANK BUMIPUTERA INDONESIA Tbk. dilihat dari perhitungan total debt to total capital ratio selama tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 dinilai sudah baik karena jumlah kekayaan bersih lebih besar dari jumlah kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan.


3. AKTIVITAS

Total Assets Turnover Ratio, Receivable Turnover Ratio, Inventory Turnover Ratio, dan Working Capital Turnover Ratio tidak bisa di hitung karena Perusahaan ini bergerak di bidang jasa tidak mempunyai penjualan dan tidak ada persediaan barang..





4.PROFITABILITAS

Gross Profit Margin Ratio, Operating Income Ratio, Operating Ratio, dan Net Profit Margin Ratio tidak bisa di hitung karena tidak mempunyai total penjualan dan harga pokok penjualan. Perusahaan bergerak dibidang jasa.


KESIMPULAN
Dapat di ambil kesimpulan bahwa kinerja keuangan PT. BANK BUMIPUTERA INDONESIA Tbk. dilihat dari kedua rasio ini kurang baik, namun ada beberapa rasio yang perlu ditingkatkan lagi yaitu likuiditas ratio karena perusahaan belum bisa menutupi kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar. Solvabilitas (Leverage Ratio) untuk Total Debt to Equity Ratio harus lebih di turunkan karena penurunannya masih sedikit kecil , sedangkan untuk Total Debt to Total Assets Ratio harus lebih di turunkan. Untuk rasio aktivitas dan profitabilitas perusahaan tidak dapat menggunakannya karena perusahaan tidak bergerak di bidang penjualan barang dan jasa.


SUMBER :

202.155.2.90- /corporate_actions/new_info_jsx/jenis_informasi/01_laporan_keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan/